Overview
Ketinggian | 2.249 mdpl |
Wilayah | Garut, Jawa Barat |
Nama lain | Gunung Gede, Gunung Agung, Gunung Kutu |
Titik awal pendakian | Kampung Dukuh (Citiis) atau Cipanas |
Waktu yang diperlukan | 2 hari / 6-8 jam hingga puncak tertinggi |
Klasifikasi | Tinggi Sedang, Tingkat Kesulitan Kelas 2 |
Perizinan | Tidak diperlukan |
Sumber air terakhir | Curug Citiis |
Menuju tujuan
(dari Bandung) | Naik bis jurusan Garut dari terminal Cicaheum
turun di Kampung Dukuh (Citiis) atau
turun di jalan Otista (Cipanas) kemudian naik angkot masuk ke Cipanas |
|
Guntur di pagi hari. Cuaca masih mendung dan berkabut tipis |
Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi aktif yang berada di wilayah Garut, Jawa Barat. Tidak seperti gunung-gunung lainnya, Gunung Guntur terlihat gundul dan gersang tetapi jika kita mendaki nya sebagian besar area ditumbuhi oleh rerumputan yang cukup tinggi.
Gunung ini tidak berdiri sendiri, tetapi terdiri dari beberapa gunung dengan rangkaian puncak yang berbeda atau disebut sebagai Komplek Gunung Guntur. Puncak gunung yang berada pada komplek pegunungan ini sebagian diantaranya adalah Gunung Guntur, Gunung Parupuyan dan Gunung Masigit.
Gunung Guntur memang tidak terlalu tinggi namun untuk mendaki nya memerlukan ketahanan fisik yang extra serta waktu yang panjang untuk dapat menjelajah hingga ke puncak tertinggi, hal ini di karenakan medan pendakian yang terjal dengan jalur pijakan yang di tutupi longsoran batu kerikil. Medan seperti ini cukup berbahaya, anda sebaiknya tidak mengikuti jalur longsoran sebagai pijakan tetapi melalui rumput-rumput di samping longsoran agar tidak jatuh terperosok.
Terdapat dua jalan yang umum digunakan para pendaki untuk mencapai Gunung Guntur yaitu dari Kampung Dukuh (Citiis) atau dari Cipanas, kedua jalan masuk tersebut selanjutnya akan bertemu di Curug Citiis. Jika anda menggunakan bis dari Bandung, jalan yang lebih mudah adalah melalui Kampung Dukuh karena bisa langsung turun tepat di depan jalan masuk ke Kampung Dukuh tanpa harus menggunakan kendaraan umum lainnya.
|
Memasuki area penambangan pasir |
Pada pendakian ini saya ditemani oleh Kang Ferry dan memulai perjalanan dari Cipanas, kemudian masuk ke area penambangan pasir, dari area penambangan kita akan memasuki tegalan yang ditumbuhi semak belukar dan sebuah jalan terjal dengan batu-batu di sepanjang trek nya ketika mendekati Curug Citiis, sekitar 2 jam lebih waktu saya habiskan untuk sampai di Curug Citiis. Area Curug Citiis ini merupakan sumber air terakhir.
|
Mengambil air di sumber air terakhir |
|
|
Di jalur pendakian sekitar Curug Citiis banyak terdapat
sarang tawon, tetap waspada dan berhati-hati |
|
|
Mencari jalur pendakian yang kadang
menghilang tertutup rerumputan |
Sekitar 4 jam dari Curug Citiis, perjalanan di lanjutkan melalui tegalan dan jalur terjal yang di tutupi longsoran batu kerikil hingga ke puncak 'bohong', di sebut bohong karena dari bawah terlihat seperti puncak terakhir padahal masih ada beberapa puncak lagi di depan kita.
|
Kabut menutupi jalur pendakian |
|
|
Melihat jalur longsoran batu kerikil ke arah bawah |
|
|
Perhatikan kemiringan dari jalur pendakian |
|
Batu di sekitar Puncak Bohong |
Kurang dari 1 jam setelah puncak bohong kita akan sampai di Puncak Gunung Guntur melalui punggungan yang landai dengan kawah di sisi sebelah kiri dan kemudian menaik ke atas puncak. Sangat jelas sekali puncak ini adalah puncak gunung berapi yang aktif, permukaan tanah di puncak ini panas dan mengeluarkan asap gas, sebaiknya anda berhati-hati. Terdapat beberapa tugu di area Puncak Guntur, salah satunya adalah Titik GPS Gunung Guntur, beberapa pohon Cantigi juga tumbuh di area puncak ini.
|
Salah satu sisi Kawah Guntur
dikejauhan tampak kerucut hitam Gunung Cikuray |
|
|
Mendekati Puncak Guntur |
|
|
Ini bukan kabut tetapi permukaan tanah yang panas
dan mengeluarkan asap gas |
|
Tugu Titik GPS |
|
|
Di Area Puncak Guntur |
|
|
Merasakan pegal dan lega sesaat setelah tiba di Puncak :) |
Tujuan pendakian saya adalah Puncak Gunung Masigit (2.249 mdpl) yang merupakan puncak tertinggi dari Komplek Gunung Guntur, namun karena waktu yang saya miliki hanya 1 hari serta perbekalan yang semakin menipis (terutama air) saya harus puas hingga Puncak Guntur pada ketinggian 2.055 mdpl.
|
Melihat Gunung Parupuyan dari Puncak Gunung Guntur
Gunung Masigit ada di belakang gunung ini |
|
Kawah Gunung Guntur beserta
hamparan dataran Garut yang tertutup kabut tipis |
Walaupun tidak bisa melanjutkan ke puncak tertinggi, rasa penasaran saya cukup terbayarkan dengan panorama yang ditawarkan Puncak Guntur, kita bisa melihat Kawah Guntur dengan hamparan dataran Garut di bawah nya yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan yang tampak seperti benteng raksasa. Puncak Masigit akan saya simpan untuk petualangan dilain hari.
Perjalanan turun seperti biasa lebih cepat beberapa jam dari mendaki dengan menggunakan jalan yang sama ketika naik.
|
My partner in climb, Kang Ferry |
"Jejak Arah mengucapkan banyak terimakasih kepada Kang Ferry (Mapala, Garut) yang telah membantu dan meluangkan waktu nya sehingga pendakian ini bisa di laksanakan. Hatur nuhun, semoga bisa mendaki bersama kembali di lain hari"
keren kang..Insyaallah akhir september mau kesana..
ReplyDeletesalam kenal kang
Indah........
ReplyDelete