Energi Hijau dari Wayang Windu

11.12.10

Sudah 2 minggu sejak perjalanan Curug Bentang, 2 minggu yang penuh deadline dan urusan di luar kota, urusan nya sebentar tapi di jalan nya itu loh.. matak kolot di jalan (baca: bikin tua di jalan). Sudah 2 minggu pula saya menunggu weekend ini untuk kembali menjelajah negeri, tapi mood bertualang saya entah kenapa menghilang, mungkin lagi ga enak badan, ya sudah dari rencana hari sabtu, saya undur ke hari minggu, siapa tau besok semangat.

12.12.10

Jam 7 : mood ternyata masih low, masih ga enak badan juga, rasanya pengen tiduran seharian...

… 2 jam kemudian …

Jam 9 : pergi, jangan? pergi, jangan? pergi, kemana? diem, bosen? hmm.. pergi aja lah! Langsung bersiap dan saya putuskan untuk mengunjungi Wayang Windu. Berhubung tanpa persiapan, kali ini hanya berdua dengan adik kecil saya.

Power station

Wayang Windu adalah 2 gunung berapi kembar, yaitu Gunung Wayang dan Gunung Windu dan berada di Pangalengan, Jawa Barat. Tujuan utama saya adalah untuk melihat Geothermal Power Station yang berada di Wayang Windu, dari yang saya baca Geothermal Power Station Wayang Windu adalah yang terbesar di Indonesia dengan output lebih dari 200 MW. Penasaran, saya pun ingin melihat power station tersebut.

Dari tol Pasteur saya keluar di Mohamad Toha kemudian belok kanan menuju Banjaran, di sekitar Bale Endah ternyata banjir dan menutupi jalan hingga membuat kemacetan yang cukup panjang, setelah melewati banjir, perjalanan lancar kembali hingga Pangalengan.

Banjir di Bale Endah

Setelah masuk Pangalengan, saya belok kiri masuk ke Perkebunan Kertamanah, jalan nya bagus dan view kebun teh nya sangat menyejukkan. Tidak berapa lama saya pun mulai melihat asap putih yang membumbung tinggi dari kejauhan, tidak salah lagi itu Wayang Windu, saya terus mengikuti jalan menuju ke arah asap putih tersebut hingga akhirnya sampai di tujuan, saya tidak bisa melihat dengan jelas bangunan station nya mungkin karena sedang aktif-aktifnya hingga semua bagian tertutup asap. Melihat asap putih dari panas bumi dengan gemuruh nya sungguh luar biasa, betapa dahsyatnya kekuatan alam ini.

Kebun teh di sepanjang jalan	Danau kecil
Selamat datang	Asap menutupi hampir seluruh station

Setelah puas menikmati Wayang Windu, saya dan adik langsung kembali ke Bandung dengan jalan ke arah Soreang untuk menghindari macet di Bale Endah.

My travel companion

Perjalanan kali ini saya kategorikan sebagai jalan-jalan ringan santai, cocok untuk keluarga dengan membawa serta si kecil. Tidak ada pungutan tiket untuk memasuki area. Lokasi Wayang Windu juga tidak jauh dengan Situ Cileunca sehingga anda bisa mengunjungi lebih dari satu objek wisata. Jarak tempuh tercatat 70km terhitung dari pintu masuk Tol Pasteur hingga Wayang Windu.

Selamat berwisata, Kenali dan Cintai Negerimu.