Trekking Curug Tilu

Tujuan trekking kali ini sebetulnya di luar yang kami rencanakan sebelumnya, awalnya kami berencana untuk trekking ke Situ Lembang, namun karena Situ Lembang saat ini ditutup untuk umum, akhirnya kami memutar arah tujuan kami ke Curug Tilu, itu pun setelah kami berjalan menaiki sebuah bukit dan membuat napas kami habis.

Sebelumnya saya memang sudah tahu bahwa area Situ Lembang merupakan tempat latihan Kopassus dan masyarakat dilarang untuk memasuki lokasi tersebut ketika musim latihan. Saya berharap minggu ini Kopassus tidak sedang latihan (maksa.. hehe..) dan Situ Lembang di buka, namun beberapa kali saya berpapasan dengan warga dan bertanya arah ke Situ Lembang, hampir semua melarang kami untuk melanjutkan perjalanan dan yang terakhir saya tanya adalah warga ke-5, pengambil rumput di atas bukit.

Kami pun menyerah dan mengurungkan niat untuk melanjutkan ke Situ Lembang. Oh ya, kali ini saya bersama dengan 4 sahabat saya, jalan-jalan ini lagi-lagi acara dadakan, kami merencanakan nya semalam sebelum berangkat dari obrolan santai, saya makin percaya kalau acara dadakan itu sering nya jadi, dibanding yang di rencana malah sering ga jadi :).

Tidak mau kecewa, akhirnya kami putuskan untuk mengganti tujuan trekking menjadi Curug Tilu yang sebelumnya kami lihat petunjuk arahnya di bawah bukit yang kami naiki saat ini. Kami pun turun dari bukit mengikuti petunjuk arah tersebut.

Petunjuk arah

Menuju Curug Tilu
Curug Tilu merupakan air terjun yang berada di area wana wisata CIC (Ciwangun Indah Camp), di daerah Parongpong, Lembang, tidak jauh dari Villa Istana Bunga. Untuk memasuki wana wisata ini cukup dengan membayar tiket 5 ribu rupiah saja.

Agak kecewa juga awalnya karena tidak sesuai dengan yang direncanakan, namun sedikit demi sedikit kecewa itu mulai terobati dengan suguhan medan trekking dan view yang kami lalui, seru juga ternyata.

Berjalan menyusuri pinggiran sungai

Jalan setapak

Jalan menuju Curug Tilu adalah jalan setapak yang berada di pinggir sungai, dan sesekali kami menyeberangi sungai tersebut melalui jembatan bambu dari satu sisi ke sisi yang lainnya karena jalan setapak terhalang oleh tebing batu. Mungkin ada sekitar 4 atau 5 jembatan yang kami lalui.

Menyeberang dari satu sisi ke sisi lainnya

Jembatan berbelok di sisi tebing

Sungguh negeri kita ini kaya akan air, kami menemukan satu tebing yang ditumbuhi oleh dedaunan yang merambat dan dari daun-daun tersebut berjatuhan butiran air seperti air hujan, sangat indah sekali.

Butiran air jatuh dari dedaunan

Dalam perjalanan, kami melewati 2 air terjun sebelum sampai di Curug Tilu. Tilu dalam bahasa sunda artinya tiga, mungkin nama Curug Tilu berasal dari 3 air terjun yang ada atau mungkin artinya air terjun yang ke-tiga? saya masih belum tahu.

Saya lupa berapa lama saya berjalan saking asyiknya trekking, tapi yang jelas cukup menguras tenaga, perjalanan nya tidak terlalu berat namun tidak pula ringan, tanpa terasa kami pun sampai di Curug Tilu. Kami beristirahat sejenak dan bermain air di sungai, jangan ditanya airnya dingin sampai ke tulang, segar rasanya.

Curug Tilu

Setelah hilang rasa lelah, kami kembali dengan jalan yang sama ketika datang menuju ke tempat meyimpan kendaraan, dari situ kami lanjutkan ke Lembang untuk maksi dan kembali pulang.

Ini kali pertama saya mengunjungi Curug Tilu dan cukup berkesan, recommended bagi anda yang ingin mengisi liburan dengan kegiatan di alam, lokasi nya tidak jauh dari pusat kota Bandung dan biaya nya pun terjangkau.

Me & my trekking companion (Foto: Adi)

Ayo bertualang, kenali dan cintai negerimu.